Pembangunan Masjid Wakaf Al-Hamid Pesantren Darul Falah Cimenteng Subang: Role Model Sinergi Alumni Gontor Lintas Profesi

Pembangunan Masjid Wakaf Al-Hamid Pesantren Darul Falah  Cimenteng Subang: Role Model Sinergi Alumni Gontor Lintas Profesi

Masjid Al Hamid berdiri megah di kompleks Pondok Modern Darul Falah Cimenteng Subang. Posisinya yang terletak di ketinggian, membuat suasana masjid menjadi sangat istimewa. Hamparan pemandangan bukit dan gunung nampak indah. Terlebih saat matahari terbit, kita bisa menyaksikan siluet lukisan alam yang luar biasa.

Sabtu, 8 Januari 2022 Masjid Al Hamid diresmikan. Pimpinan Pondok Modern Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal langsung hadir bersama keluarga. Acara dihadiri juga para pimpinan pondok serta alumni gontor dari berbagai daerah.

Berawal dari doa para santri yang terus dipanjatkan dalam sujud di keheningan malam, berharap pondok mempunyai masjid yang bisa dijadikan pusat ibadah dan kegiatan lainnya. Doa dan harapan terus dipanjatkan. Harapan akhirnya menjadi kenyataan. Allah kirimkan pertolongannya melalui sepasang suami istri, H Agus Hamid dan Hj Juju Juariah yang berniat wakaf untuk pembangunan masjid di pondok modern darul falah cimenteng.

Peletakan batu pertama dilakukan 20 Oktober 2020. Proses pembangunan pun dimulai. Design arsitektur masjid dibuat oleh Bapak Ariston, seorang arsitek asal Pekalongan, yang juga mewakafkan hasil karyanya. Bahkan proses monitoring pembangunannya pun dilakukan tanpa dibayar. Inilah wakaf profesi.

Darul Falah Cimenteng memang dibangun dengan konsep wakaf. Seluruh asset dan pengelolaannya berbasis wakaf. Tidak ada milik dan kepemilikan yang bersifat pribadi, keluarga ataupun yayasan. Tidak ada kepentingan bisnis dan lainnya dalam pesantren. Justru pesantren menjadi lahan bagi semua pihak untuk berwakaf, dengan berbagai kontribusinya.

Pembangunan masjid terus berjalan. Ketua Dewan Pembina Yayasan Pesantren Darul Falah, H Agus Maulana, menegaskan bahwa proses pembangunan ini harus menjadi sebuah ajang sinergi dan kolaborasi, juga keberpihakan. Maka, pemenuhan berbagai kebutuhan pembangunan didasarkan pada spirit dan semangat saling menguatkan, sinergi dan kolaborasi serta keberpihakan, khususnya sesama alumni Gontor.

Kubah masjid dibeli dari Ust Nur Muhammad Sunardi, Alumni tahun 1999, spesialis pembuatan kubah dari Tangerang. Pembuatan konstruksi atap baja nya dikerjakan oleh team nya Ust Jamaluddin Hariri, alumni 1994 asal Cirebon. Gentengnya menggunakan genteng morando berglazur buatan Pabrik Genteng Assakinah Jatiwangi, milik Ust Aseng Komaruddin, alumni 1990 yang juga pimpinan pondok Assakinah Jatiwangi Majalengka.

Pengerjaan taman mesjid melibatkan teamnya Ust Hamzah pimpinan pondok pesantren Darul Inayah Lembang, alumni 1998. Mihrob dan mimbar dibeli dari Ust Syahri Furqon alumni 2000, owner Interior Jepara, produsen furniture jepara modern dan classic. Tulisan Akrilik Mesjid dibuat oleh Ust Komaruddin asal Bandung, alumni 1989. Serta berbagai keperluan lainnya.

Semua transaksi diatas dilakukan secara profesional dengan kaidah-kaidah bisnis yang umumnya berlaku. Tidak gratisan. Kecuali discount atau pengurangan harga yang dilakukan secara optimal. Namun disisi lain justru ada hal sangat penting, yakni terjadi kolaborasi, sinergi, saling menguatkan. Ada keberpihakan yang jelas disana. Inilah sejatinya silaturahim yang selama ini dibangun, dapat diwujudkan dalam tahapan berikutnya yakni silatul jaeb, saling mendukung dan menguatkan dalam aspek ekonomi.

Ini bukan perkara yang sulit dan rumit. Karena kita selama ini sudah berjalan dengan segala aktifitas dan pemenuhan berbagai kebutuhan hidup serta hajat lainnya. Hanya perlu kemauan keras untuk memulai. Mulai hidup dengan penuh nilai dan keberpihakan yang penuh makna.