Pada acara Festival Wakaf Nasional yang di selenggarakan di subang bertepatan dengan acara syukuran 1 windu Pondok Pesantren Modern Darul Falah, Yayasan Amal Wakaf Indonesia (Yakaafi) berkesempatan memaparkan program kerja 2024 nya yang dipresentasikan langsung oleh direktur Yakaafi ust. Hajrul Aswadi dan bendaharanya ust. Asep Hendra. Acara yang sangat inspiratif dan penuh semangat keakraban ini dihadiri oleh tamu undangan dari unsur pimpinan pondok-pondok pesantren sekitar Jawa Barat diantaranya Bandung, Subang, Tasikmalaya, Purwakarta dan beberapa juga datang dari luar Jawa Barat seperti Banten dan Jogjakarta. Acara juga turut di hadiri para pengusaha pendukung program gerakan wakaf nasional (GNWK) Yakaafi yang senantiasa menegaskan komitmen bersama dalam mendukung kemandirian dan pemberdayaan pesantren melalui wakaf bulanan serta kemitraan usaha dengan Yakaafi.
Laporan kerja Yakaafi 2024 menitikberatkan pada dukungannya untuk menyalurkan manfaat wakaf hasil kerjasama dengan para pengusaha kepada pondok-pondok pesantren wakaf alumni Gontor melalui pembangunan sarana prasarana pendukung diantaranya instalasi air minum santri, website pesantren dan membantu pendirian legalitas Yayasan pesantren bagi yang belum memiliki. Presentasi tersebut juga menyoroti pentingnya peran Yakaafi yang harus di dukung semua pihak sebagai bagian dari entitas yang mengagungkan syiar Allah SWT lewat gerakan wakaf produktif mewujudkan kemandirian pesantren.

Dalam acara Festival Wakaf Nasional ini juga Yakaafi berkesempatan untuk memberikan penghargaan kepada para mitra pengusaha peserta gerakan nasional wakaf karyawan (GNWK) berupa piagam wakaf. Piagam tersebut diberikan kepada beberapa perwakilan pengusaha diantaranya perwakilan dari Agus Lio Ban Bapak Tata, Ust Dwi dari Dapur Cendana Resto, Ust Irfan dari Senjamedia usaha jual beli laptop, Ust Amrullah dari PT Nyiku Karya pengusaha di bidang design dan arsitektur, lalu ada Ust Fajar yang menerima piagam wakaf dari PT FAC sebuah usaha yang bergerak di bidang pencatatan akutansi.

Yayasan Amal Wakaf Indonesia (Yakaafi) adalah sebuah lembaga sosial yang bergerak dalam bidang wakaf produktif bertujuan memberdayakan usaha pesantren agar bisa mandiri. Berdiri pada tahun 2019 di Subang dengan modal wakaf sebesar 500 juta rupiah sumbangan dari H. Agus Maulana pengusaha di bidang otomotif sekaligus founder dari Yakaafi dan saat ini telah memiliki asset wakaf sebesar 1.6 milyar. Dalam kesehariannya operasional Yakaafi di jalankan oleh staf harian yang pertama ust. Hajrul Aswadi sebagai direktur dan ust. Asep Hendra sebagai bendaharanya. Yakaafi memiliki tiga program kerja utama yakni fundrising, yaitu pengumpulan dana wakaf lewat gerakan nasional wakaf karyawan (GNWK) dan saat ini hingga tahun 2025 sudah lebih dari 30 pengusaha yang telah mengikutinya. Kedua funding, yaitu program kerja Yakaafi yang menginvestasikan dana wakafnya pada sektor ril dengan bermitra kepada pengusaha-pengusaha alumni lewat pendanaan usaha mereka yang telah berjalan baik dengan syarat aman dan amanah. Lewat program ini Yakaafi telah menggulirkan akad kerjasama berbasis Syariah senilai 4 milyar lebih dan berhasil mendapatkan bagi hasil wakaf sebesar kurang lebih 150 juta dalam setahunnya. Adapun program ketiga Yakaafi waqf distribution, yaitu menyalurkan manfaat wakaf yang dihasilkan dari investasi kerjasamanya kepada pesantren-pesantren berupa pengadaan instalasi air minum berstandar untuk para santri, pembuatan website pesantren sebagai sarana sosialisasi profil dan program pesantren kepada khalayak luas dan pembuatan legalitas pesantren berupa Yayasan secara gratis. Total lebih dari 10 pesantren tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten yang telah merasakan manfaat dari program Yakaafi ini.
Acara yang juga istimewa dalam rangkaian Festival Wakaf Nasional ini adalah penyerahan wakaf 1000 buku trilogi The Garden of Wisdom karya Dr. Ahmad Suharto kolaborasi antara Yakaafi selaku pewakaf dan Yayasan Wakaf Literasi Pesantren selaku pihak yang menerbitkan buku ini. Buku ini sangat istimewa memuat berbagai pesan dan nasehat para pimpinan Pondok Modern Gontor yang tentunya kaya nutrisi dan gizi untuk mengisi hati dan pikiran para pimpinan-pimpinan pondok pesantren dimanapun. Selanjutnya buku wakaf ini rencananya akan dibagikan ke pesantren-pesantren alumni Gontor seluruh Indonesia.

Adapun acara puncak dari kegiatan Festival Wakaf Nasional ini berupa workshop yang menghadirkan pembicara ahli yaitu Kyai Dr. Zulkifli Muhtadli selaku pimpinan forum pesantren alumni Gontor (FPAG) dan Kyai Dr. Anang Rikza sebagai sekjen nya. Dalam presentasinya Kyai Zul mengapresiasi perjalanan Pondok Pesantren Darul Falah sebagai kawah candra dimuka sebagai institusi pendidikan berbasis wakaf yang penuh totalitas dalam pergerakannya. Sedangkan Kyai Anang menyampaikan pemaparan tentang gerakan wakaf produktif pesantren dan model-model dari wakaf yang berkembang dewasa ini. Terakhir sebagai penutup sesi workshop tampil sebagai pembicara yang ditunggu-tunggu Kyai Dr. Ahmad Suharto memberikan pemaparan tentang model wakaf Pondok Pesantren Darussalam Gontor yang telah memasuki usia 1 abad itu.
Secara keseluruhan, acara ini berhasil menggugah semangat filantropi dan kolaborasi, sekaligus memperkuat optimisme untuk mewujudkan visi bersama Yakaafi dan pondok-pondok pesantren dalam membangun pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis pemberdayaan melalui wakaf produktif.